MY MUSIC

Senin, 06 Juni 2016

JENIS-JENIS PENELITIAN



MAKALAH
JENIS-JENIS PENELITIAN



PENULIS :
AHMAD ADABY A.R




 

   BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATARBELAKANG
Penelitian bagi kalangan akademisi dan praktisi merupakan suatu kebutuhan. Bagi masyarakat dan Negara, harus di akui bahwa peranan penelitian sedemikian besar berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan Negara. Penelitian dilakukan antara lain adalah untuk memudahkan kehidupan manusia. Oleh karena itu diperlukan suatu pemahaman mengenai penelitian itu sendiri.
     Apabila seseorang melakukan penelitian untuk menemuka suatu jawaban dari permasalahan atau pertanyaan yang dihadapi, maka setidaknya orang trsebut harus melakukan suatu proses yang berdasar pada filosofi dan kerangka kerja tertentu, menggunakan prosedur, metode dan teknik yang telah telah teruji validitas dan realibitasnya, serta di desain agar tidak bias dan bersifat objektif.

B.     Rumusan masalah
1.      Apa saja jenis-jenis penelitian?
2.      Apa saja penelitian menurut tujuan?
3.      Apa saja penelitian menurut metode?
4.      Apa saja penelitian menurut tingkat eksplanasi?
5.      Bagaimana cara menganalisis data penelitian?
C.     Tujuan masalah
1.      Mengetaui jenis-jenis penelitian
2.      Mengetahui penelitian menurut tujuannya
3.      Mengetahui penelitian menurut metodenya
4.      Mengetahui penelitian menurut tingkat eksplanasinya
5.      Mengetahui cara menganalisis data penelitian





BAB II
PEMBAHASAN
Jenis-jenis penelitian
A.           Pengertian
Secara umum, penelitian dapat dibagi atas dua jenis, yaitu penelitian dasar
(Basic Research) dan penelitian terapan (applied research)
a.       Penelitian dasar (Basic Research)
Penelitian dasar atau penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian dan keingin tahuan terhadap terhdap hasil suatu aktifitas. Penelitian dasar dikerjakan tanpa memikirkan ujung praktis atau titik terapan. Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan pengertian-pengertian tentang alam serta hukum-hukumnya. Pengetahuan umum ini merupakan alat untuk memecahkan masalah-masalah praktika, walaupun ia tidak memberikan jawaban yang menyeluruh untuk tiap masalah tersebut. Tugas penelitian terapanlah yang akan menjawab masalah-masalah praktis tersebut.
            Penelitian murni tidak dibayang-bayangi oleh pertimbangan penggunaan dari penemuan tersebut untuk masyarakat. Perhatian utama adalah kesinambungan dan integritas dari ilmu dan filosofi. Penelitian murni bisa diarahkan kemana saja, tanpa ada tidaknya hubunngan dengan kejadian-kejadian yang diperlikan masyarakat. Proses pemikiran si peneliti bisa membawanya ke mana saja, tanpa memikirkan sudut apa dan arah mana yang akan dituju. (hogben, 1938).

b.      Penelitian terapan
Penelitian terpan (applied research, practical reseach) adalah penyidikan yang hati-hati, sistematik dan terus-menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera untuk keperluan tertentu. Hasil penelitian tidak perlu sebagai satu penemuan baru, tapi merupakan aplikas baru dari penelitian yang telah ada. Peneliti yang mengerjakan penelitian dasar atau murni tidak mengharapkan hasil penelitiannya digunakan sebagai praktika. Peneliti-peneliti terapanlah yang akan memerinci penemuan penelitian dasar untuk keperluan praktis dalam bidang-bidang tertntu. Tiap triwulan yang mengerjakan penelitian mempunyai keinginan dengan segera hasil penelitiannya dapat digunakan masyarakat, baik untuk keperluan ekonomi, politik maup sosial.
            Penelitian terapan memilih masalah yang ada hubungannya dengan keinginan masyarakat serta untuk memperbaiki praktek-praktek yang ada. Penelitian terapan harus dengan segera mengumumkan hasil penelitiannya dalam waktu yang tepat supaya penemuan tersebut tidak menjadi daluarsa.
            Charters (1925) yang diseter oleh whitney (1960) memberikan lima buah langkah dalam melaksanakan penelitian terapan. Kelima langkah tersebut adalah sebagai berkut:
·         Sesuatu yang sedang diperlukan, dipelajari, diukur dan diperiksa kelemahannya.
·         Satu dari kelemahan-keemahan yang diperoleh, dipilih untuk penelitian.
·         Biasanya dilakukan pemecahan dalam laboratorium.
·         Kemudian dilakukan modifikasi sehingga penyelesaian dapat dilakukan untuk diterapkan.
·         Pemecahannya dipertahankan dan menempatkannya dalam satu kesatuan sehingga ia menjadi bagian yang permanen dari satu sistem.
Tiap peneliti segera tahu bahwa, istilah penelitian “ murni” dan penlitian “terapan”  hanya mendefinisikan area yang sama yang hanya berbeda dalam konsep. dalam praktek, yang satu membayangi yang lain. Dinegra-negara berkembang, penelitian terapan lebih banyak dikerjakan dibandingkan dengan penelitian murni. Contoh dari penelitian terapan, misalnya, penelitian tentang pengaruh traktorisasi terhadap penyerapan tenaga kerja; pengaruh pemupukan  daun terhadap tanaman jagung, dan sebagianya[1].
Pengelompokan penelitian yang ditemui pada berbagai buku referensi menunjukkan jumlah bentuk, jenis atau ragam penelitian sangat banyak, sebagai akibat dari pengelompokan yang di dasarkan pada sudut pandangnya. Ragam penelitian ini dapat di lihat dari berbagai segi missal dari segi tujuan, taraf pengambilan kesimpulan, pendekatan, kegunaan pemakaiannya menurut subyek penelitian, segi penghubungan variable penelitian, gejala yang di selidiki, sumber informasi/data, segi kegiatan penelitian, segi bidang studi (keilmuan), menurut anggapan dasar penelitian dan lain sebagainya.
Uraian berikut merupakan penggambaran jenis-jenis penelitian dari masing-masing sudut pandangan tersebut.
B.            Jenis penelitian menurut tujuan
Ditinjau dari segi tujuan umum dari pelaksaan penelitian, maka jenis penelitian dapat terbagi menjadi penelitian eksplorasi, penelitian pengembangan dan penelitian ferifikasi.
1.    Penelitian eksplorasi (Eksplorative research)
Adalah penelitian yang bertujuan menggali atau menemukan sesuatu yang baru bagi suatu pengetahuan. Peneliti akan berusaha untuk menemukan teori ataupun dalili-dalil baru yang dapat dipergunakan dalam memecahkan masalah yang dihadapi manusia dan gejala alam sekitarnya. Peneliti berkeinginan menemukan ilmu pengetahuan baru baik mengenai kehidupan manusia dan atau dengan alam sekitarnya. Penelitian social budaya misalnya, ingin mengetahui dan menemukan pola kehidupan manusia di suatu daerah terpencil yang belum pernah ilmuah dan peneliti mendeskripsi dan membuat teori tentang kehidupan masyarakat tersebut.
Disektor bisnis misalnya: masyarakat belum mengetahui seberapa besar tingkat rasio keungan perusahaan/industri kecil di pedesaan yang dapat dipergunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kinerja pada pengusaha industri kecil tersebut. Peneliti ingin mewujudkan keinginan untuk menemukan rasio-rasio keuangan tersebut, agar menjadi acuan baru bagi dunia bisnis terutama bisnis industri dan kerajinan tersebut.

2.    Penelitian pengembangan (development research)
Yaitu suatu kegiatan yang bertujuan dan berusaha mengembangkan atau melengkapi pengetahuan yang sudah ada atau diketahui. Permasalahan manusia dan lingkungan alamnya selalu berkembang yang kesemuanya ini harus memperoleh jawaban yang seimbang. Hal ini berarti menuntut adanya pengembangan ilmu pengetahuan yang relevan dengan perkembangan zamannya. Dengan demikian ilmuan/peneliti memiliki tantangan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah ada. Penelitian yang demikian termasuk penelitian pengembangan.
Sebuah penelitian misalnya telah menghasilkan kesimpulan bahwa tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan industri kecil dipedesaan mempunyai produktivitas yang tinggi. Dengan kata lain telah diketemukan dalam penelitian bahwa tenaga kerja pada sector industri kecil dipedesaan memiliki produktivitas yang tinggi. Peneliti ingin memperoleh jawaban kelanjutannya. Maka peneliti akan meneliti dengan tema masalah apakah ada perbedaan produktivitas antar tenaga kerja yang bekerja pada industri kecil dipedesaan dengan diperkotaan. Penelitian semacam ini dapat dikategorikan sebagai penelitian pengembangan.
3.    Penelitian Verifikasi (Verificative Research)
Adalah suatu kegiatan penelitian yang hendak menguji lebih lanjut hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya (penelitian yang sudah ada).  Peneliti berkeinginan melakukan klarifikasi apakah
Hasil penelitian yang terdahulu telah memiliki dampak setelah kurun waktu tertentu. Ataupun apakah teori dan ilmu pengetahuan yang telah ditemukan atau dibangun masih dapat diterapkan dalam masyarakat dan gejala alam yang terjadi dewasa ini dengan adanya peranan perjalanan waktu. Pertanyaan lain dari penelitian yang bertujuan untuk verifikasi ini adalah apakah hasil penelitian atau temuan yang terjadi di masyarakat yang satu juga akan berlaku pada kelompok masyarakat yang lainnya. Penelitian-penelitian yang demikian, maka dapat dikelompokkan kepada penelitian verifikasi.
                        Sebagai contoh: menurut hasil penelitian dinyatakan bahwa “promosi penjualan melalui acara siaran pedesaan sangat efektif untuk mempengaruhi keputusan membeli pada masyarakat pedesaan yang menjadi anggota/pengurus klompercapir”. Penelitian itu dapat diuji kembali pada daerah lain atau di uji lebih lanjut pada daerah yang sama pada waktu yang berbeda.
C.           Penelitian menurut tingkat Eksplanasi (Explanative Research)
Penelitian ini sebenarnya dapat digolongkan pada peneliti deskripsi, namun karena ada perbedaan yang spesifik maka dapat digolongkan secara tersendiri. Jenis penelitian ini pada dasarnya merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan dan menerangkan tentang suatu gejala dan keadaan yang diteliti seperti apa adanya dengan sekaligus menerangkan latar belakang yang menimbulkan gejala dan keadaan tersebut.
 Contoh:   misalnya penelitian tentang pola konsumsi masyarakat perumahan KPR-BTN tersebut diatas. Setelah digambarkan keadaan seperti apa adanya sebagai upaya mendeskripsi, kemudian diteruskan dengan upaya menerangkan latar belakang mengapa pola konsumsinya seperti yang terjadi tersebut. Dengan menggambarkan dan menjawab latar belakang peristiwa yang terjadi dalam penelitian tersebut, maka penelitian seperti ini dapat disebut dengan peneliatian eksplanasi
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan, variabelnya masih sama dengan penelitian variable mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu dalam waktu yang berbeda.
Contoh: adakah perbedaan profil presiden daru waktu ke waktu, adakah perbedaan kemampuan kerja antara lulusan SMK dan SMU.
Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan meramal dan mengontrol suatu gejala.
 Contoh:  adakah hubungan antara datangnya kupulupu dan tamu, adakah pengaruh insentif terhadap prestasi kerja pegawai[2].
D.    Penelitian menurut metode
1.      Metode kuantitatif
Metode ini dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama sehingga sudah mentradisi menjadi metode untuk penelitian metode ini di sebut sebagai metode positifitas karna berlandaskan pada filsafat positifisme. Metode ini sebagai metode ilmiyah/scientific karna memenuhi kaidah-kaidah ilmiyah/empiris, obyektif, rasional, dan sistematif. Metode ini disebut metode konfirmatif, karena metode ini cocok digunakan untuk pembuktian/konfirmasi. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistic.
            Dengan demikian metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada positifisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hepotesis yang yelah ditetapkan.
            Filsafat positifisme memandang realitas/gejala/fenomina itu dapat di klasifikasikan, relative tetap, kongkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Penelitian pada umumnya dilakukan pada populasi pada sampel tertentu yang representative. Proses pnelitian bersifat deduktif, dimana untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis.
            Dalam hal ini metode kuantitatif dapat dibagi menjadi dua, yaitu: metode eksperimen dan metode survei.
·         Metode penelitian eksperimen
Adalah metode penenlitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment tertentu (perlakuan) dalam kondisi yang terkontrol (laboratorium).
·         Metode penelitian survey
Kerlinger (1973) mengemukakan bahwa, penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar populasi kecil tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubunga-hubunga antar variable sosiologis maupun psikologis. 
2.      Metode kualitatif
Metode kualitatif dinamakan sebagai metode baru karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositifisme. Metode ini disebut juga metode artistic karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan. Metode ini sering disebut sebagai metode kontruktive karena, dengan metode kualitatif dapat ditemukan data-data yang berserakan, selanjutnya dikontruksi dalam satu tema yang lebih bermakna dan mudah difahami.
            Metode penelitia kualitatif sering disebut mrtode penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi alamiayah (natural setting); disebut juga metode etnografi karena pada awalanya metode ini lebih banyak dugunakan untuk penelitian antropologi budaya disebut metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
Menrut creswell 2009, metode kualitatif dibagi menjadi lima macam yaitu phenomenological research, grounded theory, ethnography, case study and narrative research.
1.      phenomenological research adalah merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif, dimana peneliti melakukan pengumpulan data dengan observasi partisipan untuk mengetahui fenomena esensial partisipan dalam pengalaman hidupnya.
2.      grounded theory adalah merupakan salah satu jenis metode kualitatif, dimana peneliti dapat menarik generalisasi (apa yang diamati secara induktif), teori yag abstrak tentang proses, tindakan atau intraksi berdasarkan pandangan dari partisipan yang diteliti.
3.      Ethnography adalah erupakan msalah satu jenis penelitian kualitatif, dimana penelitian yang dilakukan studi terhadap budaya kelompok dalam kondisi ilmiyah melalui observasi dan wawancara.
4.      Studi kasus adalah merupakan salah satu jenis penelitisn kualitatif, dimana peneliti melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap program, kejadian, proses, aktifitas, terhadap satu orang atau lebih. Suatu kasus terikat oleh waktu dan aktivitas dan peneliti melakukan pengumpulan data secara mendetail dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data dan dalam waktu yang berkesinambungan.
5.      Narative research adalah salah satu jenis penelitian kualitatif, dimana peneliti melakukan study terhadap 1 orang atau individu atau lebih untuk memperoleh data tentang sejarah perjalanan dalam kehidupannya[3].
Pada bab ini dibahas enam metode utama yang sangat bermanfaat untuk analisis selama pengumpulan data sebagaimana telah kami tunjukkan masing-masing dari metode-metode utama itu dikemukakan dalam format berikut:
Ø  Nama metode
·         Masalah analisis. Masalah, kebutuhan, atau kesulitan yang dihapi oleh seorang penganalisis data kualitatif, yang menjadikan metode itu sebagai alat pemecahan masalah yang sangat bermanfaat.
·         Gambaran singkat, metode apa dan bagaimana metode itu bekerja.
·         Ilustrasi, secara lebih rinci, sebuah “kasus mini,” yang menunjukkan bagaimana metode itu dikembangkan dan dipergunakan. Biasanya, bagian inimempunyai keanekaragaman sup pokok bahasa, seperti “mengembangkan format”, “memasuki data”, dan spasi “menganalisis data”.
·         Keanekaragaman, pendekatan-pendekatan alternative yang menggunakan asas-asas umum yang sama karya para peneliti karya para peneliti lain nya dikutip disini.
·         Saran, meringkas komentar-komentar mengenai penggunaan metode dan memberi petunjuk untuk menggunakanya secara tepat.
·         Waktu yang diperlukan, estimasi perkiraan untuk peneliti (hal ini tentu saja beragam sesuai dengan pokok permasalahan keahlian peneliti, permasahan-permasalahan penelitian yang akan dipecahkan, jumlah situs, dan sebagainya)[4]
E.     Analisis data
Setelah seseorang memperoleh dan mengumoulkan data yang dikegendaki maka selanjutnya data tersebut harus di analisis agar diperoleh suatu gambaran yang bemanfaat dari semua data yang telah diperoleh tersebut. Data yang diperoleh dapat berupa rangkuman angka-angka yang merupakan hasil pengkodean sebelumnya, maupun dari hasil deteksi peralatan atau instrumentasi laboratorium. Data yang diperoleh tidak akan berarti apapun jika sesorang tidak menganalisisnya dan merubahnya menjadi suatu bahasan yang bermakna.
1.   Pendahuluan
Analisis data adalah proses penghimpunan atau pengumpulan, pemodelan dan transformasi data dengan tujuan untuk menyoroti dan memperoleh informasi yang bermanfaat, memberikan saran, kesimpulan dan mendukung pembuatan keputusan. Analisis data mempunyai banyak variasi pendekatan, teknik yang digunakan dan nama atau sebutan bergantung pada tujuan dan bidang ilmu yang terkait.
            Data yang diperoleh biasanya lebih dari satu jenis data, dan diharapkan semua data yang diperoleh saling memperkuat analisis dan pembahasan. Untuk hasil terkait eksperimen lapangan, data yang dikumpulkan merupakan pengamatan langsung dan dapat bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
2.   Preparasi data
a.       Pencatatan data
Dalam suatu kegiatan penelitian, seseorang peneliti dapat memperoleh data dari dari sejumlah sumber yang berbeda dan pada saat berbeda seperti, dari survey melalui surat yang dikembalikan, data wawancara yang telah dikode, data pre-test (tes awal), post-test (tes ahir), data observasi/pengamatan. Untuk mencatat data diperlukan prosedur pencatatan informasi dan menjaga keteraturannya hingga siap untuk di analisis. Adalah sangat penting untuk menyimpan data asli atau data mentah dalam jangka waktu tertentu agar dapat ditelusuri kemabali jika diperlukan.
b.      Memeriksa keakuratan data
Seseorang peneliti sebaiknya segera memeriksa keakuratan data begitu data telah diperoleh. Dengan hal tersebut seorang peneliti dapat segera melakukan penjelasan atau klarifikasi bila dijumpai adanya kesalahan atau permasalahan. Ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh peneliti terkait dengan tujuan pemeriksaan data tersebut antara lain:
ü  Apakah respon yang dibnerikan responden dapat dibaca?
ü  Apakah semua pertanyaan yang penting terjawab?
ü  Apakan respon yang diberikan telah lengakap?
ü  Apakah semua informasi kontekstual yang relevan telah lengkap (misalnya,data,waktu,tempat atau lokasi,penelitian atau pengumpulan data)?
Semua data yang diperoleh untuk selanjutnya diberi kode untuk memudahkan analisis. Hal ini sangat diperlukan bila analisis data menggunakan program computer. Pengkodean penjawaban dapat dapat dilakukan dengan cara menaruh angka tertentu pada tiap jawaban. Angka yang digunakan untuk mengkode harus konsisten dari awal sampai akhir. Artinya, begitu peneliti penetapkan angka 1 untuk jawabn dan menggambarkan rentang usia 20-23, misalnya, maka peneliti harus memastikan bahwa setisp jawaban responden tentang usia antara 20-23 diberikan angka 1.
c.       Mengembangkan struktur database
Struktur database merupakan media penyimpanan data hasil penelitian yang dapat di akses guna keperluan analisis data. Seoarang peneliti bisa saja menggunakan struktur yang sama untuk keparluan pencatatan data, atau untuk keperluan yang lebih kompleks. Untuk memudahkan akses tehadap data yang tersimpan, seorang peneliti membuat buku kode (codebook) yang menggambarkan dan mengidentifikasi dimana dan bagaimana data dapat diakses. Buku kode setidaknya memuat informasi berikut:
ü   Nama variable
ü   Deskripsi variable
ü   Format variable (nomor, data, teks)
ü  Instrument/metode pengumpulan data
ü  Tanggal pengumpulan data
ü  Responden (individu/gruop)
ü  Lokasi variable di database
ü  Ctatan
3.    Statistika deskriptif
          Statistika deskriptif menggambarkan apa yang ditunjukkan oleh data. Hal ini digunakan untuk menunjukkan deskripsi kuantitatif dalam bentuk yang dapat dibaca dengan mudah. Dalam sebuah penelitian, sering kali dijumpai banyak ukuran atau dari suatu ukuran dari banyak orang. Statistika deskriptif membantu seseorang untuk dari banyak orang. Statistika deskriptif membantu seseorang untuk menyederhanakan sejumlah besar data dalam cara yang lebih sesuia, yaitu mengurangi sejumlah besar data dalam rangkuman yang lebih sederhana.
4.      Statistika inferensial
Dengan statistika inferensial, seseorang mencoba untuk menyimpulkan sesuatu melebihi apa yang ditunjukkan data itu sendiri. Misalnya, seseorang menggunakan statistika inferensial untuk mencoba menyimpulkan dari data sampel apa yang mungkin diperkirakan oleh populasi. Atau seseorang menggunakan statistika inferensial untuk membuat keputusan terhadap kemungkinan atau atau probabilitas bahwa perbedaan observasi diantara grup adalah bergantung pada kepada sesuatu hal yang mungkin terjadi secara kebetulan dalam sebuah studi. Jadi, seseorang menggunakan statistika inferensial untuk membuat kesimpulan dari data menuju kondisi yang lebih general.
Contoh: ketika seseorang ingin membandingkan rata-rata performa dari dua grup berdasarkan ukuran tunggal untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara kedua grup tersebut. Misalnya seseorang ingin mengetahui apakah anak laki-laki klas enam dan anak perempuan klas enam berbeda dalam nilai ujian matematika, atau apakah terdapat sebuah perbedaan terhadap sebuah grup yang menjalani suatu program. Dan grup lainnya yang tidak menjalani program. Untuk mengetahui hal tersebut seseorang dapat melakukan suatu  uji-t tehadapnya[5].






























BAB III
PENUTUP
     A.    KESIMPULAN
Pengelompokan penelitian yang ditemui pada berbagai buku referensi menunjukkan jumlah bentuk, jenis atau ragam penelitian sangat banyak, sebagai akibat dari pengelompokan yang di dasarkan pada sudut pandangnya. Ditinjau dari segi tujuan umum dari pelaksaan penelitian, maka jenis penelitian dapat terbagi menjadi penelitian eksplorasi, penelitian pengembangan dan penelitian ferifikasi. Dan penelitian menurut tujuannya yaitu penelitian eksplorasi, penelitian  pengembangan dan penelitian verivikasi. Sedangkan menurut tingkat eksplanasinya yaitu  Penelitian ini sebenarnya dapat digolongkan pada peneliti deskripsi, namun karena ada perbedaan yang spesifik maka dapat digolongkan secara tersendiri. Jenis penelitian ini pada dasarnya merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan dan menerangkan tentang suatu gejala dan keadaan yang diteliti seperti apa adanya dengan sekaligus menerangkan latar belakang yang menimbulkan gejala dan keadaan tersebut. Dalam tingkat eksplanasi yaitu terdapat beberapa tingkat deskripsi, komparatif, dan saosiatif.
Metode kuantitatif,Metode ini dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama sehingga sudah mentradisi menjadi metode untuk penelitian metode ini di sebut sebagai metode positifitas karna berlandaskan pada filsafat positifisme. Metode ini sebagai metode ilmiyah/scientific karna memenuhi kaidah-kaidah ilmiyah/empiris, obyektif, rasional, dan sistematif. Metode ini disebut metode konfirmatif, karena metode ini cocok digunakan untuk pembuktian/konfirmasi. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistic.
Metode kualitatif dinamakan sebagai metode baru karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositifisme. Metode ini disebut juga metode artistic karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan. Metode ini sering disebut sebagai metode kontruktive karena, dengan metode kualitatif dapat ditemukan data-data yang berserakan, selanjutnya dikontruksi dalam satu tema yang lebih bermakna dan mudah difahami. 



DAFTAR PUSTAKA

Sugiono,MetodePenelitianKombinasi,(bandung,ALFABETA,2012)

Metthew,KualitatifDataAnalisisIndeks,(jakarat,UI-Press,1992)

Restu Kartiko wedi,AsasMetodologiPenelitian,(Yogyakarta,GRAHA ILMU,2010)

Supardi,metodologiPenelitianEkonomiBisnis,(Yogyakarta,UII Press,2005)

Nazir, mohammad, METODE PENELITIAN, Jakarta, Ghalia Indonesia,1988,


[1]Nazir, mohammad, METODE PENELITIAN, Jakarta, Ghalia Indonesia,1988, hal 29-31

[2] Supardi,metodologiPenelitianEkonomiBisnis,(Yogyakarta,UII Press,2005)hal 73
[3]Sugiono,MetodePenelitianKombinasi,(bandung,ALFABETA,2012)hal 10-15
[4]. Metthew,KualitatifDataAnalisisIndeks,(jakarat,UI-Press,1992)

[5]Restu Kartiko wedi,AsasMetodologiPenelitian,(Yogyakarta,GRAHA ILMU,2010)hal 245-262

2 komentar:

  1. untuk judul lain bisa di klik di ARSIP BLOG ya Adik-adik :D hehehe
    thanks berat udah pada berkunjung kesini :)

    BalasHapus