MAKALAH
JENIS-JENIS PENELITIAN
PENULIS :
AHMAD ADABY A.R
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
Penelitian bagi kalangan akademisi dan praktisi
merupakan suatu kebutuhan. Bagi masyarakat dan Negara, harus di akui bahwa
peranan penelitian sedemikian besar berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan
Negara. Penelitian dilakukan antara lain adalah untuk memudahkan kehidupan
manusia. Oleh karena itu diperlukan suatu pemahaman mengenai penelitian itu
sendiri.
Apabila
seseorang melakukan penelitian untuk menemuka suatu jawaban dari permasalahan
atau pertanyaan yang dihadapi, maka setidaknya orang trsebut harus melakukan
suatu proses yang berdasar pada filosofi dan kerangka kerja tertentu,
menggunakan prosedur, metode dan teknik yang telah telah teruji validitas dan
realibitasnya, serta di desain agar tidak bias dan bersifat objektif.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja jenis-jenis penelitian?
2. Apa saja penelitian menurut tujuan?
3. Apa saja penelitian menurut metode?
4. Apa saja penelitian menurut tingkat
eksplanasi?
5. Bagaimana cara menganalisis data
penelitian?
C. Tujuan masalah
1. Mengetaui jenis-jenis penelitian
2. Mengetahui penelitian menurut tujuannya
3. Mengetahui penelitian menurut metodenya
4. Mengetahui penelitian menurut tingkat
eksplanasinya
5. Mengetahui cara menganalisis data
penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
Jenis-jenis
penelitian
A.
Pengertian
Secara umum, penelitian
dapat dibagi atas dua jenis, yaitu penelitian dasar
(Basic Research) dan penelitian terapan (applied research)
a.
Penelitian dasar (Basic Research)
Penelitian dasar atau
penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian dan
keingin tahuan terhadap terhdap hasil suatu aktifitas. Penelitian dasar
dikerjakan tanpa memikirkan ujung praktis atau titik terapan. Hasil dari
penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan pengertian-pengertian tentang alam
serta hukum-hukumnya. Pengetahuan umum ini merupakan alat untuk memecahkan
masalah-masalah praktika, walaupun ia tidak memberikan jawaban yang menyeluruh
untuk tiap masalah tersebut. Tugas penelitian terapanlah yang akan menjawab
masalah-masalah praktis tersebut.
Penelitian murni tidak dibayang-bayangi oleh pertimbangan
penggunaan dari penemuan tersebut untuk masyarakat. Perhatian utama adalah
kesinambungan dan integritas dari ilmu dan filosofi. Penelitian murni bisa
diarahkan kemana saja, tanpa ada tidaknya hubunngan dengan kejadian-kejadian
yang diperlikan masyarakat. Proses pemikiran si peneliti bisa membawanya ke
mana saja, tanpa memikirkan sudut apa dan arah mana yang akan dituju. (hogben, 1938).
b.
Penelitian terapan
Penelitian terpan (applied research, practical reseach)
adalah penyidikan yang hati-hati, sistematik dan terus-menerus terhadap suatu
masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera untuk keperluan tertentu.
Hasil penelitian tidak perlu sebagai satu penemuan baru, tapi merupakan aplikas
baru dari penelitian yang telah ada. Peneliti yang mengerjakan penelitian dasar
atau murni tidak mengharapkan hasil penelitiannya digunakan sebagai praktika.
Peneliti-peneliti terapanlah yang akan memerinci penemuan penelitian dasar
untuk keperluan praktis dalam bidang-bidang tertntu. Tiap triwulan yang
mengerjakan penelitian mempunyai keinginan dengan segera hasil penelitiannya
dapat digunakan masyarakat, baik untuk keperluan ekonomi, politik maup sosial.
Penelitian terapan memilih masalah yang ada hubungannya
dengan keinginan masyarakat serta untuk memperbaiki praktek-praktek yang ada.
Penelitian terapan harus dengan segera mengumumkan hasil penelitiannya dalam
waktu yang tepat supaya penemuan tersebut tidak menjadi daluarsa.
Charters (1925)
yang diseter oleh whitney (1960)
memberikan lima buah langkah dalam melaksanakan penelitian terapan. Kelima
langkah tersebut adalah sebagai berkut:
·
Sesuatu yang sedang diperlukan, dipelajari, diukur dan
diperiksa kelemahannya.
·
Satu dari kelemahan-keemahan yang diperoleh, dipilih
untuk penelitian.
·
Biasanya dilakukan pemecahan dalam laboratorium.
·
Kemudian dilakukan modifikasi sehingga penyelesaian dapat
dilakukan untuk diterapkan.
·
Pemecahannya dipertahankan dan menempatkannya dalam satu
kesatuan sehingga ia menjadi bagian yang permanen dari satu sistem.
Tiap peneliti segera tahu bahwa, istilah penelitian “
murni” dan penlitian “terapan” hanya
mendefinisikan area yang sama yang hanya berbeda dalam konsep. dalam praktek,
yang satu membayangi yang lain. Dinegra-negara berkembang, penelitian terapan
lebih banyak dikerjakan dibandingkan dengan penelitian murni. Contoh dari
penelitian terapan, misalnya, penelitian tentang pengaruh traktorisasi terhadap
penyerapan tenaga kerja; pengaruh pemupukan
daun terhadap tanaman jagung, dan sebagianya[1].
Pengelompokan penelitian yang ditemui pada
berbagai buku referensi menunjukkan jumlah bentuk, jenis atau ragam penelitian
sangat banyak, sebagai akibat dari pengelompokan yang di dasarkan pada sudut
pandangnya. Ragam penelitian ini dapat di lihat dari berbagai segi missal dari
segi tujuan, taraf pengambilan kesimpulan, pendekatan, kegunaan pemakaiannya
menurut subyek penelitian, segi penghubungan variable penelitian, gejala yang
di selidiki, sumber informasi/data, segi kegiatan penelitian, segi bidang studi
(keilmuan), menurut anggapan dasar penelitian dan lain sebagainya.
Uraian berikut merupakan penggambaran
jenis-jenis penelitian dari masing-masing sudut pandangan tersebut.
B.
Jenis penelitian menurut tujuan
Ditinjau dari segi tujuan umum dari
pelaksaan penelitian, maka jenis penelitian dapat terbagi menjadi penelitian
eksplorasi, penelitian pengembangan dan penelitian ferifikasi.
1. Penelitian eksplorasi (Eksplorative
research)
Adalah penelitian yang bertujuan menggali
atau menemukan sesuatu yang baru bagi suatu pengetahuan. Peneliti akan berusaha
untuk menemukan teori ataupun dalili-dalil baru yang dapat dipergunakan dalam
memecahkan masalah yang dihadapi manusia dan gejala alam sekitarnya. Peneliti
berkeinginan menemukan ilmu pengetahuan baru baik mengenai kehidupan manusia
dan atau dengan alam sekitarnya. Penelitian social budaya misalnya, ingin
mengetahui dan menemukan pola kehidupan manusia di suatu daerah terpencil yang
belum pernah ilmuah dan peneliti mendeskripsi dan membuat teori tentang
kehidupan masyarakat tersebut.
Disektor bisnis misalnya: masyarakat belum
mengetahui seberapa besar tingkat rasio keungan perusahaan/industri kecil di
pedesaan yang dapat dipergunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan atau
kinerja pada pengusaha industri kecil tersebut. Peneliti ingin mewujudkan
keinginan untuk menemukan rasio-rasio keuangan tersebut, agar menjadi acuan
baru bagi dunia bisnis terutama bisnis industri dan kerajinan tersebut.
2. Penelitian pengembangan (development
research)
Yaitu suatu kegiatan yang bertujuan dan
berusaha mengembangkan atau melengkapi pengetahuan yang sudah ada atau
diketahui. Permasalahan manusia dan lingkungan alamnya selalu berkembang yang
kesemuanya ini harus memperoleh jawaban yang seimbang. Hal ini berarti menuntut
adanya pengembangan ilmu pengetahuan yang relevan dengan perkembangan zamannya.
Dengan demikian ilmuan/peneliti memiliki tantangan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan yang sudah ada. Penelitian yang demikian termasuk penelitian
pengembangan.
Sebuah penelitian misalnya telah
menghasilkan kesimpulan bahwa tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan
industri kecil dipedesaan mempunyai produktivitas yang tinggi. Dengan kata lain
telah diketemukan dalam penelitian bahwa tenaga kerja pada sector industri
kecil dipedesaan memiliki produktivitas yang tinggi. Peneliti ingin memperoleh
jawaban kelanjutannya. Maka peneliti akan meneliti dengan tema masalah apakah
ada perbedaan produktivitas antar tenaga kerja yang bekerja pada industri kecil
dipedesaan dengan diperkotaan. Penelitian semacam ini dapat dikategorikan
sebagai penelitian pengembangan.
3. Penelitian Verifikasi (Verificative
Research)
Adalah suatu kegiatan penelitian yang
hendak menguji lebih lanjut hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya
(penelitian yang sudah ada). Peneliti
berkeinginan melakukan klarifikasi apakah
Hasil penelitian yang terdahulu telah memiliki dampak
setelah kurun waktu tertentu. Ataupun apakah teori dan ilmu pengetahuan yang
telah ditemukan atau dibangun masih dapat diterapkan dalam masyarakat dan
gejala alam yang terjadi dewasa ini dengan adanya peranan perjalanan waktu.
Pertanyaan lain dari penelitian yang bertujuan untuk verifikasi ini adalah
apakah hasil penelitian atau temuan yang terjadi di masyarakat yang satu juga
akan berlaku pada kelompok masyarakat yang lainnya. Penelitian-penelitian yang
demikian, maka dapat dikelompokkan kepada penelitian verifikasi.
Sebagai
contoh: menurut hasil penelitian dinyatakan bahwa “promosi penjualan melalui
acara siaran pedesaan sangat efektif untuk mempengaruhi keputusan membeli pada
masyarakat pedesaan yang menjadi anggota/pengurus klompercapir”. Penelitian itu
dapat diuji kembali pada daerah lain atau di uji lebih lanjut pada daerah yang
sama pada waktu yang berbeda.
C.
Penelitian menurut tingkat Eksplanasi (Explanative
Research)
Penelitian ini sebenarnya dapat digolongkan
pada peneliti deskripsi, namun karena ada perbedaan yang spesifik maka dapat
digolongkan secara tersendiri. Jenis penelitian ini pada dasarnya merupakan
penelitian yang berusaha menggambarkan dan menerangkan tentang suatu gejala dan
keadaan yang diteliti seperti apa adanya dengan sekaligus menerangkan latar
belakang yang menimbulkan gejala dan keadaan tersebut.
Contoh: misalnya penelitian tentang pola konsumsi
masyarakat perumahan KPR-BTN tersebut diatas. Setelah digambarkan keadaan
seperti apa adanya sebagai upaya mendeskripsi, kemudian diteruskan dengan upaya
menerangkan latar belakang mengapa pola konsumsinya seperti yang terjadi
tersebut. Dengan menggambarkan dan menjawab latar belakang peristiwa yang
terjadi dalam penelitian tersebut, maka penelitian seperti ini dapat disebut
dengan peneliatian eksplanasi
Penelitian komparatif adalah suatu
penelitian yang bersifat membandingkan, variabelnya masih sama dengan
penelitian variable mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu dalam
waktu yang berbeda.
Contoh: adakah perbedaan profil presiden daru waktu ke
waktu, adakah perbedaan kemampuan kerja antara lulusan SMK dan SMU.
Penelitian asosiatif adalah penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih dengan
penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk
menjelaskan meramal dan mengontrol suatu gejala.
Contoh: adakah hubungan antara datangnya kupulupu dan
tamu, adakah pengaruh insentif terhadap prestasi kerja pegawai[2].
D. Penelitian menurut metode
1. Metode kuantitatif
Metode ini dinamakan metode tradisional,
karena metode ini sudah cukup lama sehingga sudah mentradisi menjadi metode
untuk penelitian metode ini di sebut sebagai metode positifitas karna
berlandaskan pada filsafat positifisme. Metode ini sebagai metode ilmiyah/scientific
karna memenuhi kaidah-kaidah ilmiyah/empiris, obyektif, rasional, dan
sistematif. Metode ini disebut metode konfirmatif, karena metode ini cocok
digunakan untuk pembuktian/konfirmasi. Metode ini disebut metode kuantitatif
karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistic.
Dengan
demikian metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada positifisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian analisis
data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hepotesis yang
yelah ditetapkan.
Filsafat
positifisme memandang realitas/gejala/fenomina itu dapat di klasifikasikan,
relative tetap, kongkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab
akibat. Penelitian pada umumnya dilakukan pada populasi pada sampel tertentu
yang representative. Proses pnelitian bersifat deduktif, dimana untuk menjawab
rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan
hipotesis.
Dalam
hal ini metode kuantitatif dapat dibagi menjadi dua, yaitu: metode eksperimen
dan metode survei.
·
Metode penelitian eksperimen
Adalah metode penenlitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh treatment tertentu (perlakuan) dalam kondisi yang terkontrol
(laboratorium).
·
Metode penelitian survey
Kerlinger (1973) mengemukakan bahwa, penelitian survei
adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar populasi kecil tetapi data
yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut
sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubunga-hubunga
antar variable sosiologis maupun psikologis.
2. Metode kualitatif
Metode kualitatif dinamakan sebagai metode
baru karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositifisme. Metode
ini disebut juga metode artistic karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang
terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian
lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan.
Metode ini sering disebut sebagai metode kontruktive karena, dengan metode
kualitatif dapat ditemukan data-data yang berserakan, selanjutnya dikontruksi
dalam satu tema yang lebih bermakna dan mudah difahami.
Metode
penelitia kualitatif sering disebut mrtode penelitian naturalistic karena
penelitiannya dilakukan pada kondisi alamiayah (natural setting); disebut juga
metode etnografi karena pada awalanya metode ini lebih banyak dugunakan untuk
penelitian antropologi budaya disebut metode kualitatif, karena data yang
terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
Menrut creswell 2009, metode kualitatif dibagi menjadi
lima macam yaitu phenomenological research, grounded theory, ethnography,
case study and narrative research.
1. phenomenological research adalah merupakan salah satu jenis
penelitian kualitatif, dimana peneliti melakukan pengumpulan data dengan observasi
partisipan untuk mengetahui fenomena esensial partisipan dalam pengalaman
hidupnya.
2. grounded theory adalah merupakan salah satu jenis metode
kualitatif, dimana peneliti dapat menarik generalisasi (apa yang diamati secara
induktif), teori yag abstrak tentang proses, tindakan atau intraksi berdasarkan
pandangan dari partisipan yang diteliti.
3. Ethnography adalah erupakan msalah satu jenis
penelitian kualitatif, dimana penelitian yang dilakukan studi terhadap budaya
kelompok dalam kondisi ilmiyah melalui observasi dan wawancara.
4. Studi kasus adalah merupakan salah satu jenis
penelitisn kualitatif, dimana peneliti melakukan eksplorasi secara mendalam
terhadap program, kejadian, proses, aktifitas, terhadap satu orang atau lebih.
Suatu kasus terikat oleh waktu dan aktivitas dan peneliti melakukan pengumpulan
data secara mendetail dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data dan
dalam waktu yang berkesinambungan.
5. Narative research adalah salah satu jenis penelitian
kualitatif, dimana peneliti melakukan study terhadap 1 orang atau individu atau
lebih untuk memperoleh data tentang sejarah perjalanan dalam kehidupannya[3].
Pada bab ini dibahas enam metode utama yang
sangat bermanfaat untuk analisis selama pengumpulan data sebagaimana telah kami
tunjukkan masing-masing dari metode-metode utama itu dikemukakan dalam format
berikut:
Ø
Nama metode
·
Masalah analisis. Masalah, kebutuhan, atau kesulitan
yang dihapi oleh seorang penganalisis data kualitatif, yang menjadikan metode
itu sebagai alat pemecahan masalah yang sangat bermanfaat.
·
Gambaran singkat, metode apa dan bagaimana metode itu
bekerja.
·
Ilustrasi, secara lebih rinci, sebuah “kasus mini,”
yang menunjukkan bagaimana metode itu dikembangkan dan dipergunakan. Biasanya,
bagian inimempunyai keanekaragaman sup pokok bahasa, seperti “mengembangkan
format”, “memasuki data”, dan spasi “menganalisis data”.
·
Keanekaragaman, pendekatan-pendekatan alternative yang
menggunakan asas-asas umum yang sama karya para peneliti karya para peneliti
lain nya dikutip disini.
·
Saran, meringkas komentar-komentar mengenai penggunaan
metode dan memberi petunjuk untuk menggunakanya secara tepat.
·
Waktu yang diperlukan, estimasi perkiraan untuk
peneliti (hal ini tentu saja beragam sesuai dengan pokok permasalahan keahlian
peneliti, permasahan-permasalahan penelitian yang akan dipecahkan, jumlah
situs, dan sebagainya)[4]
E. Analisis data
Setelah seseorang memperoleh dan
mengumoulkan data yang dikegendaki maka selanjutnya data tersebut harus di
analisis agar diperoleh suatu gambaran yang bemanfaat dari semua data yang
telah diperoleh tersebut. Data yang diperoleh dapat berupa rangkuman
angka-angka yang merupakan hasil pengkodean sebelumnya, maupun dari hasil
deteksi peralatan atau instrumentasi laboratorium. Data yang diperoleh tidak
akan berarti apapun jika sesorang tidak menganalisisnya dan merubahnya menjadi
suatu bahasan yang bermakna.
1. Pendahuluan
Analisis data adalah proses penghimpunan
atau pengumpulan, pemodelan dan transformasi data dengan tujuan untuk menyoroti
dan memperoleh informasi yang bermanfaat, memberikan saran, kesimpulan dan
mendukung pembuatan keputusan. Analisis data mempunyai banyak variasi
pendekatan, teknik yang digunakan dan nama atau sebutan bergantung pada tujuan
dan bidang ilmu yang terkait.
Data
yang diperoleh biasanya lebih dari satu jenis data, dan diharapkan semua data
yang diperoleh saling memperkuat analisis dan pembahasan. Untuk hasil terkait
eksperimen lapangan, data yang dikumpulkan merupakan pengamatan langsung dan
dapat bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
2. Preparasi data
a. Pencatatan data
Dalam suatu kegiatan penelitian, seseorang
peneliti dapat memperoleh data dari dari sejumlah sumber yang berbeda dan pada
saat berbeda seperti, dari survey melalui surat yang dikembalikan, data wawancara
yang telah dikode, data pre-test (tes awal), post-test (tes
ahir), data observasi/pengamatan. Untuk mencatat data diperlukan prosedur
pencatatan informasi dan menjaga keteraturannya hingga siap untuk di analisis.
Adalah sangat penting untuk menyimpan data asli atau data mentah dalam jangka
waktu tertentu agar dapat ditelusuri kemabali jika diperlukan.
b. Memeriksa keakuratan data
Seseorang peneliti sebaiknya segera
memeriksa keakuratan data begitu data telah diperoleh. Dengan hal tersebut
seorang peneliti dapat segera melakukan penjelasan atau klarifikasi bila
dijumpai adanya kesalahan atau permasalahan. Ada beberapa pertanyaan yang harus
dijawab oleh peneliti terkait dengan tujuan pemeriksaan data tersebut antara
lain:
ü
Apakah respon yang dibnerikan responden dapat dibaca?
ü
Apakah semua pertanyaan yang penting terjawab?
ü
Apakan respon yang diberikan telah lengakap?
ü
Apakah semua informasi kontekstual yang relevan telah
lengkap (misalnya,data,waktu,tempat atau lokasi,penelitian atau pengumpulan
data)?
Semua data yang diperoleh untuk selanjutnya diberi
kode untuk memudahkan analisis. Hal ini sangat diperlukan bila analisis data
menggunakan program computer. Pengkodean penjawaban dapat dapat dilakukan
dengan cara menaruh angka tertentu pada tiap jawaban. Angka yang digunakan
untuk mengkode harus konsisten dari awal sampai akhir. Artinya, begitu peneliti
penetapkan angka 1 untuk jawabn dan menggambarkan rentang usia 20-23, misalnya,
maka peneliti harus memastikan bahwa setisp jawaban responden tentang usia antara
20-23 diberikan angka 1.
c. Mengembangkan struktur database
Struktur database merupakan media
penyimpanan data hasil penelitian yang dapat di akses guna keperluan analisis
data. Seoarang peneliti bisa saja menggunakan struktur yang sama untuk keparluan
pencatatan data, atau untuk keperluan yang lebih kompleks. Untuk memudahkan
akses tehadap data yang tersimpan, seorang peneliti membuat buku kode
(codebook) yang menggambarkan dan mengidentifikasi dimana dan bagaimana data
dapat diakses. Buku kode setidaknya memuat informasi berikut:
ü
Nama variable
ü
Deskripsi variable
ü
Format variable (nomor, data, teks)
ü
Instrument/metode pengumpulan data
ü
Tanggal pengumpulan data
ü
Responden (individu/gruop)
ü
Lokasi variable di database
ü
Ctatan
3. Statistika deskriptif
Statistika
deskriptif menggambarkan apa yang ditunjukkan oleh data. Hal ini digunakan
untuk menunjukkan deskripsi kuantitatif dalam bentuk yang dapat dibaca dengan
mudah. Dalam sebuah penelitian, sering kali dijumpai banyak ukuran atau dari
suatu ukuran dari banyak orang. Statistika deskriptif membantu seseorang untuk
dari banyak orang. Statistika deskriptif membantu seseorang untuk
menyederhanakan sejumlah besar data dalam cara yang lebih sesuia, yaitu
mengurangi sejumlah besar data dalam rangkuman yang lebih sederhana.
4. Statistika inferensial
Dengan statistika inferensial, seseorang
mencoba untuk menyimpulkan sesuatu melebihi apa yang ditunjukkan data itu
sendiri. Misalnya, seseorang menggunakan statistika inferensial untuk mencoba
menyimpulkan dari data sampel apa yang mungkin diperkirakan oleh populasi. Atau
seseorang menggunakan statistika inferensial untuk membuat keputusan terhadap
kemungkinan atau atau probabilitas bahwa perbedaan observasi diantara grup
adalah bergantung pada kepada sesuatu hal yang mungkin terjadi secara kebetulan
dalam sebuah studi. Jadi, seseorang menggunakan statistika inferensial untuk
membuat kesimpulan dari data menuju kondisi yang lebih general.
Contoh: ketika seseorang ingin
membandingkan rata-rata performa dari dua grup berdasarkan ukuran tunggal untuk
melihat apakah terdapat perbedaan antara kedua grup tersebut. Misalnya
seseorang ingin mengetahui apakah anak laki-laki klas enam dan anak perempuan
klas enam berbeda dalam nilai ujian matematika, atau apakah terdapat sebuah
perbedaan terhadap sebuah grup yang menjalani suatu program. Dan grup lainnya
yang tidak menjalani program. Untuk mengetahui hal tersebut seseorang dapat
melakukan suatu uji-t tehadapnya[5].
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengelompokan penelitian yang ditemui pada
berbagai buku referensi menunjukkan jumlah bentuk, jenis atau ragam penelitian
sangat banyak, sebagai akibat dari pengelompokan yang di dasarkan pada sudut
pandangnya. Ditinjau dari segi tujuan umum dari pelaksaan penelitian, maka
jenis penelitian dapat terbagi menjadi penelitian eksplorasi, penelitian
pengembangan dan penelitian ferifikasi. Dan penelitian menurut tujuannya yaitu
penelitian eksplorasi, penelitian pengembangan
dan penelitian verivikasi. Sedangkan menurut tingkat eksplanasinya yaitu Penelitian ini sebenarnya dapat digolongkan
pada peneliti deskripsi, namun karena ada perbedaan yang spesifik maka dapat
digolongkan secara tersendiri. Jenis penelitian ini pada dasarnya merupakan
penelitian yang berusaha menggambarkan dan menerangkan tentang suatu gejala dan
keadaan yang diteliti seperti apa adanya dengan sekaligus menerangkan latar
belakang yang menimbulkan gejala dan keadaan tersebut. Dalam tingkat eksplanasi
yaitu terdapat beberapa tingkat deskripsi, komparatif, dan saosiatif.
Metode kuantitatif,Metode ini dinamakan
metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama sehingga sudah
mentradisi menjadi metode untuk penelitian metode ini di sebut sebagai metode
positifitas karna berlandaskan pada filsafat positifisme. Metode ini sebagai
metode ilmiyah/scientific karna memenuhi kaidah-kaidah ilmiyah/empiris,
obyektif, rasional, dan sistematif. Metode ini disebut metode konfirmatif,
karena metode ini cocok digunakan untuk pembuktian/konfirmasi. Metode ini
disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan
analisis menggunakan statistic.
Metode kualitatif dinamakan sebagai metode
baru karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositifisme. Metode
ini disebut juga metode artistic karena proses penelitian lebih bersifat seni
(kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil
penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan
dilapangan. Metode ini sering disebut sebagai metode kontruktive karena, dengan
metode kualitatif dapat ditemukan data-data yang berserakan, selanjutnya
dikontruksi dalam satu tema yang lebih bermakna dan mudah difahami.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiono,MetodePenelitianKombinasi,(bandung,ALFABETA,2012)
Metthew,KualitatifDataAnalisisIndeks,(jakarat,UI-Press,1992)
Restu Kartiko wedi,AsasMetodologiPenelitian,(Yogyakarta,GRAHA
ILMU,2010)
Supardi,metodologiPenelitianEkonomiBisnis,(Yogyakarta,UII
Press,2005)
Nazir, mohammad, METODE PENELITIAN, Jakarta, Ghalia
Indonesia,1988,
[1]Nazir, mohammad, METODE PENELITIAN,
Jakarta, Ghalia Indonesia,1988, hal 29-31
[2] Supardi,metodologiPenelitianEkonomiBisnis,(Yogyakarta,UII
Press,2005)hal 73
[3]Sugiono,MetodePenelitianKombinasi,(bandung,ALFABETA,2012)hal
10-15
[5]Restu Kartiko wedi,AsasMetodologiPenelitian,(Yogyakarta,GRAHA
ILMU,2010)hal 245-262
untuk judul lain bisa di klik di ARSIP BLOG ya Adik-adik :D hehehe
BalasHapusthanks berat udah pada berkunjung kesini :)
👍
BalasHapus